JAKARTA - Memasuki fase transisi menuju 2026, perhatian investor kripto mulai bergeser dari pergerakan jangka pendek ke pencarian aset dengan potensi siklus berikutnya.
Banyak pelaku pasar kini menilai bahwa bukan sekadar hype yang dibutuhkan, melainkan katalis kuat yang mampu menopang pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
Seorang analis kripto mengelompokkan peluang tersebut ke dalam empat tema besar yang dinilai relevan dengan arah industri ke depan. Setiap tema mencakup dua aset kripto, sehingga total terdapat delapan koin yang dianggap layak dipantau menjelang 2026. Pendekatan ini membantu investor memahami narasi utama di balik masing-masing proyek.
Keempat tema tersebut mencerminkan isu krusial yang sedang berkembang, mulai dari regulasi, kecerdasan buatan, pendapatan riil proyek, hingga infrastruktur fisik terdesentralisasi. Berikut pemaparan tiap kategori tanpa mengubah substansi maupun kutipan aslinya.
Proyek Kripto Siap Menghadapi Regulasi
Regulasi diperkirakan akan bergerak ke arah yang lebih jelas dalam satu tahun ke depan, khususnya di Amerika Serikat. Kepastian aturan diyakini mampu menurunkan risiko hukum sekaligus menarik minat investor institusional untuk masuk lebih dalam ke pasar kripto.
Dalam konteks ini, proyek yang sejak awal membangun hubungan dengan regulator dinilai memiliki posisi strategis. Chainlink menjadi salah satu contoh menonjol karena kedekatannya dengan pembuat kebijakan dan institusi keuangan. Pendiri proyek ini diketahui aktif berdiskusi dengan anggota parlemen AS, menghadiri acara Federal Reserve, serta bertemu tokoh politik penting.
Chainlink memainkan peran krusial dalam menghubungkan sistem keuangan tradisional dengan teknologi blockchain. Banyak investor meyakini proyek ini akan mendapat manfaat besar ketika regulasi kripto semakin jelas dan terstruktur.
Aave juga masuk dalam kategori ini sebagai salah satu platform peminjaman DeFi terkemuka. Pendiri Aave telah melakukan pertemuan dengan pejabat dari Gedung Putih, SEC, dan Federal Reserve. Meski tengah menghadapi tantangan tata kelola internal, Aave masih mampu mencetak pendapatan kuat. Penurunan harga tokennya justru dipandang sebagian investor sebagai peluang jangka panjang jika stabilitas kembali terjaga.
Aset Kripto Bertema Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan kini menjadi fokus utama dunia teknologi global. Pemerintah dan institusi besar mengucurkan dana besar untuk pengembangan AI, sehingga proyek kripto yang berkaitan dengan sektor ini turut menarik perhatian investor.
Bittensor menjadi contoh unik karena menggabungkan AI dengan model ekonomi token yang menyerupai Bitcoin. Proyek ini memiliki suplai token tetap dan baru saja menyelesaikan peristiwa halving pertamanya, yang menekan laju penerbitan token baru.
Secara historis, halving pada Bitcoin sering diikuti pergerakan harga yang signifikan. Pendukung Bittensor percaya bahwa narasi serupa dapat terjadi pada TAO, terutama karena permintaan terhadap teknologi AI terus meningkat secara global.
Virtuals Protocol juga menonjol di sektor ini dengan fokus pada pengembangan agen AI. Proyek ini saat ini memimpin kategorinya dari sisi pendapatan dan memiliki sedikit pesaing langsung. Harga token Virtuals berada di area support penting, sementara proyeknya telah menghasilkan pendapatan nyata, menjadikannya salah satu aset AI paling banyak dibicarakan menjelang 2026.
Proyek Kripto dengan Pendapatan Nyata
Investor kini semakin selektif dan mulai mengutamakan proyek kripto yang benar-benar menghasilkan pendapatan dari pengguna. Pendapatan riil dinilai dapat memberikan ketahanan tambahan, terutama saat pasar memasuki fase lesu.
Hyperliquid termasuk platform perdagangan terdesentralisasi dengan pendapatan terbesar di industri kripto. Sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli kembali token mereka sendiri. Meski fundamentalnya kuat, harga token Hyperliquid sempat terkoreksi, yang oleh sebagian analis dipandang sebagai peluang masuk menarik jika volume perdagangan terus tumbuh.
Jupiter juga masuk kategori ini sebagai agregator bursa terdesentralisasi utama di jaringan Solana. Proyek ini menghasilkan jutaan dolar setiap bulan, meskipun harga tokennya mengalami tekanan akibat proses token unlock. Pembaruan sistem yang akan datang serta rencana peluncuran stablecoin baru diperkirakan mampu memperbaiki sentimen pasar dalam jangka menengah.
Infrastruktur dan DePIN Jadi Fondasi Ekosistem
DePIN atau Decentralized Physical Infrastructure Networks mengacu pada jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi. Proyek-proyek ini mendukung layanan dunia nyata seperti konektivitas, daya komputasi, dan penyimpanan data.
Helium menjadi salah satu proyek utama di sektor ini dengan fokus pada konektivitas nirkabel terdesentralisasi. Pendapatan Helium terus tumbuh sepanjang tahun terakhir, sementara tokennya kini bersifat deflasi. Ekspansi jaringan ke pasar baru seperti Brasil membuka peluang adopsi yang lebih luas secara global.
Solana memang bukan proyek DePIN secara langsung, namun blockchain ini menjadi rumah bagi banyak platform DePIN terbesar. Solana tetap dipandang sebagai blockchain unggulan untuk proyek infrastruktur. Setelah mengalami koreksi harga panjang, para ahli menilai Solana mulai mendekati akhir fase penurunan dan berpotensi diuntungkan oleh pertumbuhan ekosistemnya.
Dengan berbagai katalis tersebut, delapan aset kripto ini kerap masuk radar investor yang menatap peluang 2026. Meski potensi terbuka lebar, kehati-hatian tetap diperlukan agar strategi investasi selaras dengan profil risiko masing-masing.